Proses-proses kekalutan mental
- Positif
Trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajud waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuha dalam kehidupan.
- Negatif
Trauma yang dialami diperlukan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan btik akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk Frustasi antara lain :
- Agresi : berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitar
- Regresi : Kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan, misalnya dengan menjerit-jerit, menangis sampai meraung-raung dan memecahkan barang
- Fiksasi : Peletakan atau pembatasan pasa suatu pola yang sama(tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri, mebentur-benturkan kepala pada benda keras
- Proyeksi : merupakan usaha melemparkan atu memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain
- Identifikasi : Menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
- Narsisme : self love berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain
- Autisme : gejala menutup disir secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang menjurus ke sifat sinting
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar