CLIENT
SERVER
Pengertian Client Server
Client Server adalah arsitektur
jaringan yang memisahkan client(biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan
server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server.
Dalam
model client dan server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang
terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan
komponen server. Komponen klien juga
sering disebut sebagai front-end,
sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam
sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien
tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan
teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang
dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server.
Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan
mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima
informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada
pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Dalam
perkembangannya, client dan server dikembangkan oleh berbagai perusahaan
software besar seperti Lotus, Microsoft, Novell, Baan, Informix, Oracle,
PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar
pada era pertama dimunculkannya konsep client dan server. Saat ini
perusahaan-perusahaan tersebut telah menjadi perusahaan komputer yang stabil
dan besar.
Arsitektur
Client-Server
a. Arsitektur Client Side
Merujuk
pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah
contoh dari sisi eksekusi client dan contoh dari sisi penyimpanan pada client
adalah cookie.
Karakteristik
:
·
Memulai terlebih dahulu permintaan ke server
·
Menunggu dan menerima balasan
·
Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu
tertentu
·
Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir,
dengan menggunakan GUI
b.
Arsitektur Server Side
Pada server side,
ada sebuah server Web khusus yang bertugas mengeksekusi perintah dengan
menggunakan standar metode HTTP. Misalnya penggunaan CGI script pada sisi
server yang mempunyai tag khusus yang tertanam di halaman HTML. Tag ini memicu
terjadinya perintah untuk mengeksekusi.
Karakteristik
:
·
Menunggu permintaan dari salah satu client
·
Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data
yang diminta oleh client
·
Suatu server dapat berkomunikasi dengan server
lain untuk melayani permintaan client
·
Jenis-jenisnya : web server, FTP server,
database server, E-mail server, file server, print server.
Pada Client dan
Server terdapat 3 model yaitu :
1. Arsitektur
Single- Tier
Arsitektur
Single- Tier adalah semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada
komputer yang sama. Sederhana dan alternatifnya sangat mahal. Membutuhkan
sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara. Kelemahan pada keamanan dari
arsitektur ini yaitu rendahnya dan kurangnya skalabilitas. Sebuah arsitektur
skala besar yang dapat dengan mudah diperluas atau dilengkapi untuk memenuhi
performa yang dibutuhkan.
Biarpun demikian,
semua komponen utama dan data yang ada pada satu komputer didalam perlindungan
firewall tetap sangat rentan terhadap serangan berbahaya. Menjalankan semua
komponen pada sebuah komputer juga membatasi kemungkinan untuk memperluas dan
mengoptimalisasinya. Kita hanya dapat menambahkan beberapa memory atau CPU pada
sebuah server tunggal.
2. Arsitektur
Two-tier
Pada
Arsitektur Two-tier, antarmukanya terdapat pada lingkungan desktop dan sistem
manajemen database biasanya ada pada server yang lebih kuat yang menyediakan
layanan pada banyak client. Pengolahan informasi dibagi antara lingkungan
antarmuka sistem dan lingkungan server manajemen database. Manajemen database
server mendukung untuk penyimpanan prosedur dan trigger. Vendor perangkat lunak
menyediakan alat-alat untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi untuk
arsitektur dua lapis client dan server .
Arsitektur
two-tier lebih aman dan terukur daripada pendekatan single-tier. Database
Server dipindahlan ke mesin terpisah di belakang firewall yang kedua. Ini
menambah keamanan tambahan dengan menghapus data pelanggan sensitif dari DMZ.
Mempunyai database pada komputer yang terpisah meningkatkan kinerja keseluruhan
situs. Kelemahannya adalah biaya yang mahal dan arsitektur yang kompleks.
3. Arsitektur
Three-tier
Arsitektur
Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di
tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan antara sistem user
interface lingkungan client dan server manajemen database lingkungan.
Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan
transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server. Middleware menjalankan
fungsi dari antrian, eksekusi aplikasi dan database staging. Di samping itu
middleware juga mempunyai penjadwalan dan prioritas pada pekerjaan yang sedang
dilakukan. Three-tier client dan server arsitektur digunakan untuk meningkatkan
performa untuk jumlah pengguna besar dan juga meningkatkan fleksibilitas ketika
dibandingkan dengan pendekatan dua tingkat. Kekurangannya adalah pengembangan
lebih sulit daripada pengembangan pada arsitektur dua lapis.
Berikut
adalah Keuntungan dan Kerugian dalam arsitektur dari system client pada
jariangan :
Keuntungan :
·
Keamanan data lebih terjamin
·
Penyimpanan data yang terpusat
memberikan kemudahan untuk pengelolaan dan backup data
Kerugian :
·
Dibutuhkan administrator jaringan
·
Biaya pembelian hardware dan software
server
·
Server sangat berperan penting
dikarenakan jika server mati maka akan menggangu keseluruhan
Kesiumpulan :
Client
server suatu jaringan komunikasi data yang terdiri dari banyak client dan satu atau
lebih server. system ini sangat mudah untuk pengolahan data dan mudah untung
membackup suatu data.
Referensi
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server
http://dhedee29.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/34455/CLIENT+SERVER.pdf
wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/12/pengantar-telematika-materi-2/